Kamis, 02 Juni 2011

Aku Menulis Maka Aku Ada

Hari ini bermula dari hobiku membaca komik dan bahan bacaan lainnya yang membuatku berani untuk menuliskan semua ini. Walaupun sebenarnya menulis bukan hobiku, namun tetap pula ku coba. Hasilnya? yah, masih jauh dari memuaskan lah. namun setidaknya saya telah menjalani prosesnya.

Menulis, Menulis itu apa? Gunanya menulis apa? Apa ada yang berguna bila kau menulis? Kadang ku piker ada benarnya juga pertanyaan seperti itu. Namun kucoba untuk membuang jauh-jauh pikiran seperti itu. Menulis adalah kegiatan. Kegiatan apa? Ya menulis lah, hahaha! jawabana yang aneh. Tapi yang pasti, sampai saat ini, belum juga ku temukan definisi yang pas untuk pertanyaan “apa itu menulis?”

Gunanya menulis apa? Banyak sekali ternyata, salah satunya adalah dokumentasi hidup. Memang dokumentasi selama ini lebih identik dengan foto, namu foto tidak akan mampu menjelaskan semua hal yang pernah kita alami. Tapi tulisan? tentu saja bisa. Tidak percaya? coba saja buat tulisan tentang tempat-tempat yang pernah kalian datangi, percaya saja bahwa hal itu akan member sedikit motivasi bagi orang-orag yang membacanya dan belum pernah ke tempat itu.

Contohnya saya sendiri. Saya pernah membaca tulisan di blog seseorang yang menceritakan tentang keindahan alam di pulau Lombok. Setelah membaca tulisan itu, saya jadi bersemangat untuk pergi kesana. Dan setelah menabung, akhirnya saya bisa kesana, meskipun hanya tiga hari dua malam, tapi itu sudah lebih dari cukup. Disana saya bisa mendapatkan penginapan yang sebenarnya sangat mahal (hanya menelima dollar) namun saya bisa tinggal selama tiga hari tanpa membayar satu rupiah pun! I’m lucky you know, haha. Karena siapa? Tentu saja karena tulisan itu. Dalam jurnal itu, tertera nomor telepon seorang agent. Yang ternyata seorang agent travel khusus backpacker. Saya hanya bertanya tentang penginapan yang murah, tapi katnya berhubung dia punya link di Hotel tersebut (Seggigi Hotel Beach) maka saya tinggal berdua dengan kenalannya tersebut. Dan ternyata kenalannya tersebut seorang wanita! Tidak mungkin saya akan tidur dalam satu ranjang berdua (semoga…hehe) maka dia memberikan kunci kamarnya kepada saya, dan dia tidur berdua dengan temannya. Alasannya “sesame backpacker harus saling tolong menolong”.


Keberuntunganku bukan sampai disitu saja, saat pagi hari dan hendak berenangdi Pantai Senggigi, seorang Ibu berumur sekitar 50 tahun sedang kesusahan membawa barang bawaannya dan dia meminta bantuanku untuk diantarkan ke kamarnya. Mungkin dia mengira saya adalah seorang bell boy (nasib…nasib), tapi setelah saya menjelaskan bahwa saya adalah tamu hotel juga, dia segera minta maaf. 


Sebenarnya saya tidak mengharapkan apa-apa dari kejadian tersebut, namun ibu itu malah memberiku beberapa lembar uang Rp. 100.000. Kalau kulihat sekilas, sepertinya sekitar tiga ratus ribu, amun setelah ku hitung ternyata Rp. 600.000! Alangkah girangnya diriku, maka setelah mengucapkan terima kasih melalui interphone, saya langsung berangkat ke kediaman suku sasak. Saat saya akan berangkat, ternyata saya kembali bertemu dengan ibu itu, setelah terjadi pertanyaan tentang tujuan hari ini, maka ibu itu mengajak saya untuk ikut dengan rombongan yang ternyata rombongan pegawai dinas PU Kota Surabaya. Dan sampai hari terakhir saya tetap ikut dengan rombongan pegawai tersebut.
Itu tadi adalah sepenggal kisah cerita dariku tentang pengalaman dari tulisan. Meskipun saat ini baru belajar menulis, semoga sepenggal kisah tentang pengalaman hidupku bisa menjadi motivasi bagi yang membacanya. Harap maklum dengan tulisan yang susah dicerna oleh mata, kekurangannya mohon dimaafkan.


Oh iya, Salam Great 2010, Salam biru merah.
Viva Kosmik
Viva Timelines 2011

Mubin
 


0 komentar:

Posting Komentar