Kamis, 02 Juni 2011

Penulis yang bingung menulis

Menulis, teman-teman, kali ini saya disuruh tulis tentang menulis. bingung nda sih kalian? Kalian menulis tentang menulis. Sebenarnya saya mau cari di google, maklum generasi google, tapi saying hapeku disuruh kumpul. Jadi kalo kalian Tanya ke saya apa itu menulis, saya juga kurang tau. Yang saya tau, menulis itu yah ini, ini yang sedang saya lakukan. Tulis atau mungkin rangkai huruf-huruf biar bisa jadi kata, trus diatur lagi biar bisa jadi kalimat dan seterusnya lah.
Nah, sekarang di paragraph ke dua ini saya sudah tambah bingung mau tulis apa. Sebenarnya saya tidak atau belum terlalu suka menulis, makanya saya ikut ini pelatihan, biar sekalipun saya tidak suka menulis setidaknya saya taulah sedikit tentang menulis. Tapi ternyata belum apa-apa saya sudah disuruh menulis, yah bingunglah jadinya saya.
Nah (lagi), saya makin bingung lah mau tulis apa lagi di paragraph ke tiga ini. Oh iya, saya tidak terlalu suka bacaan sastra, jadi otomatis saya juga tidak suka nulis sesuatu yang ada sastra-sastranya. makanya saya tidak mau jadi anak sastra.
Sumpah, menulis itu susah. Apalagi harus menulis di kertas ini timbale balik, dengan tema menulis, padahal saya juga baru mau belajar menulis. Maksudnya, belajar menulis yang baik, benar, dan menarik. Yah, bukan belajar menulis yang kayak anak kecil, kalo itu saya juga sudah pernah lakukan waktu kecil.
Dan kali ini saya benar-benar hilang akal mau tulis apa lagi di kertas ini, mungkin ini pengaruh jejaring-jejaring sosial yang banyak aplikasi “update update statusnya” sekarang saya jadi kebiasaan nulis yang pendek-pendek saja, kayak ‘selamat malam’ ‘ galau gelaaa…’, kalau disuruh tulis yang panjang-panjang dikit, matilah aku.
Menulis itu penting, teman-teman coba bayangkan kalau dulu teks proklamasi tidak ditulis atau diketik, dari mana kita tau kalo dulu ada teks proklamasi, pasti akan kurang lengkap jadinya buku-buku IPS anak SD sekarang kalo ada bab tentang proklamasi kemerdekaan tapi tidak ada teksnya, iya kan?
Buat saya, orang yang jago menulis itu keren. Tapi orang yang jago menulis itu buat saya adalah orang yang dengan tulisannya dia bisa membawa pembacanya untuk ikut larut dalam tulisannya. Bayangkan, bagaimana penulis novel Harry Potter bisa dengan suksesnya membuat beberapa orang jadi fanatik dengan novelnya, walaupun itu fiksi, tidak nyata, tapi tidak sedikit orang yang menganggap cerita itu benar-benar ada, hebat kan?
Barusan kak debra nulis di papan, yang intinya tidak ada yang benar dan salah dalam tulisan, dan k arena tidak ada yang benar dan salah maka tidak ada yang layak untuk menghakimi tulisanmu. Tapi buat saya, selalu ada yang menarik kan dalam tulisan. Paling tidak ide tulisanmu itu menarik dirimu sendiri untuk menulis.
Kalau kalian tidak mengerti tentang tulisan saya disini, yah saya maklum saja, karena memang saya juga baru belajar buat menulis. Bahkan, untuk saat ini, menutup suatu tulisan pun saya belum bisa. Sebenarnya di paragraph ini saya ingin menulis suatu penutup, tapi yah mohon maaf, saya benar-benar lagi tidak ada ide. Semoga ini tetap menjadi penutup yang keren, walaupun membingungkan, dan kacau dan segala macamnya. Salam.

Endhy-
Sepakat No.73- 20.40 wita
 

0 komentar:

Posting Komentar