Kamis, 02 Juni 2011

Menulis yang berubah arti

Dalam rentetan waktu kehidupan, dimana saya mengecap pendidikan formal. Menulis merupakan bagian terburuk yang saya rasakan, menjadi hal yang paling melelahkan dan bahkan menjadi hal yang paling saya takuti, baik di kelas maupun saat ada tugas rumahan. Alasannya, karena tulisan saya sangat buruk (jelas). Saat ini saya merasa lucu bisa duduk di bangku perkuliahan dimana keadaan dimana keadaan di masa sekolah dasar (SD), sekolah menengh pertama (SMP), bahkan sekolah menengah atas (SMA) masih melebar di telapak tanganku ( menulis tidak indah).
Pikir saya di waktu masih SD, suatu saat tulisan saya perlahan akan berubah menjadi lebih baik tapi anehnya hingga saat ini tulisan saya masih aneh-aneh saja. Tapi mungkin semua ini tulisan-tulisan saya tak kunjung pulih (tidak kunjung bagus) karena kebiasaan saya sungggu sangat malas menulis.
Dahulu pikir saya menulis adalah hal yang tidak ada manfaatnya. “ ngapain capek-capek menulis kan kita punya buku cetak”. Itu kata-kata pembenaran untuk tidak menulis sedari saya menjadi kelas 4 (empat) SD hingga SMA beberapa tahun yang lalu. Kemudian saya merasa aneh ketika masukke dunia perkuliahan, saya merupakan orang yang merasa memiliki ingatan yang kuat tapi sewaktu masuk pada sebuah kelas di bangku perkuliahan, ingatan yang begitu saya andalkan kini menjadi hambatan. Menyusun kalimat untuk diucapkan dengan mengandalkan memori di kepalaku sungguh pernah membuat saya malu di muka umum karena sebuah kesalahan konsep, konsep yang ada dalam kepalaku pada saat saya ucapkan menjadi berubah dan berimbas pada tertawaan teman-teman pada saya.
Dari kisah tadi saya banyak belajar tentang arti menulis (maksud saya jadi tertarik untuk menulis). Banyak kelebihan kita menulis dibandingkan sekedar mengingat. Menulis bersifat abadi, menulis lebih terstruktur jadi kalo masa di bahasakan (lisan), tingkat kesalah menjadi lebih efektif.
Apakah menulis cuma sekedar hal yang membosankan ? sekarang jawabku “TIDAK”.
Sekarang menulis telah berubah arti menjadi hal yang menyenangkan, bermanfaat, dan membantu memori kepala dalam menyimpan data. Mungkin saat ini tulisan saya tidak kunjung sehat (baca: bagus) tapi sekali lagi dunia telah berubah menulis kini berubah arti. Menyenangkan, bersahabat, KOSMIK, Baruga, dan ? hal-hal itu yang teringat ketika disebut kata “menulis”.
Dan pada akhirnya saat ini tanggal 27 Mei 2011 tepat di rumah hijau di jalan sepakat dalam pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan Biro Baruga, salah satu biro di KOSMIK. Keluarga baru setelah saya menginjakkan kaki di Universitas Hasanuddin, saya pun mengikuti pelatihan yang dahulu menakutkan “menulis” . Ya! Demi agar mampu untuk menulis atau sekedar berani untuk menulis.
aku menulis maka aku ADA” mungkin menjadi kalimat terkeren hari ini. Semua telah berubah. Menulis telah merubahku, dan berubah hanya demi menulis. Sekian

H.M
27 Mei 2011 20:00 PM

0 komentar:

Posting Komentar