Kamis, 02 Juni 2011

“Ayo Menulis Tulisan”

Ini tugas pertama timelines, tentang menulis. Menurut saya menulis itu suatu kegiatan yang labil, karena kadang-kadang menulis itu menyenangkan, tapi kadang-kadang juga menyebalkan.

Kalau anak-anak fotografi bisa bilang ‘Abadikan moment dengan gambar’, maka anak-anak penulis juga bisa bilang ‘abadikan momen dengan tulisan.’

Menulis itu menjadi menyenagkan ketika tengah malam, insomnia, inspirasi tiba-tiba muncul entah dari mana. Lalu kata per kata mengalir lagi-lagi dan lagi, terus sampai titik terakhir muncul pertanda tulisan selesai. lalu, kadang bisa jadi menyebalkan ketika diberi tugas, deadline dikumpul sudah dekat. Kata pertama bahkan belum dibuat.

Di dunia ini, banyak bentuk dan warna, yang bisa dideskripsikan lewat tulisan. Banyak orang dan hal-hal menarik untuk ditulis. Kita menulis banyak hal, orang lain membaca, dengan tulisan yang kita buat, orang lain jadi tahu hal-hal yang tidak dia tahu sebelumnya. Ketika kita menulis tentang kita suka makan sate, orang lain jadi tahu kalau makanan favorit kita itu sate. Juga hal-hal berat lainnya, seperti politik atau cobaan hidup.

Kita bisa jadi keren melalui tulisan. Kita bisa menuliskan tentang sesuatu yang tidak diketahui orang lain, lalu pakai nama pena. lalu, tulisan kita itu tentang sesuatu yang menggemparkan, misalnya seorang tokoh masyarakat yang dihormati ternyata psikopat, kita tulis dan di publish denga nama pena, misalnya ‘sang pembisik rahasia’ atau nama-nama misterius lainnya.

Tidak semua manusia adalah pendengar yang baik, tapi kertas dan pensil selalu punya ruang untuk setiap cerita, kalau kertasnya kosong dan pensilnya sudah runcing.

Menulis itu penting, buktinya saja dari TK kita sudah diajarkan untuk menulis. Waktu masih kecil pun, kita sudah dikenalkan dengan tulisan melalui buku-buku dongeng. Ada tiga hal yang dianggap sebagai standar orang pintar, yaitu menulis, membaca, dan berhitung. Seperti itulah pentingnya menulis. Banyak hal di dunia ini yang kadang lebih indah untuk dituliskan daripada untuk diceritakan.

banyak orang menjadikan menulis sebagai hobi sampai mata pencaharian. Banyak juga orang yang dikenal dan dikenang karena apa yang mereka tulis. Banyak orang yang dianggap hebat, bijaksana, tegar, bahkan lucu melalui tulisan-tulisan yang mereka buat. Banyak tulisan-tulisan yang sudah menyentuh sisi-sisi kemanusiaan orang lain, banyak tulisan yang hanya berakhir di sudut-sudut rak berdebu.

Intinya, tulisan itu banyak, karena banyak orang yang menulis.

Seperti tulisan Ostaf A.M yang saya baca tadi, saya setuju ketika dia bilang tulisan bisa mengabadikan cerita seperti aslinya, tidak seperti ucapan yang kadang berubah atau bermakna ambigu. Saya rasa semua orang itu jujr ketika menulis, kecuali orang-orang yang, hmm anda taulah siapa. Terkecuali seorang novelis yang mnulis cerita fiktif.

Menulis membuat orang lain lebih mengenal penulisnya. Cara pandang penulis terhaap sesuatu. Tulisan juga bisa menggambarkan karakter penulisnya.

Kisah pembunuh berantai, Zodiac, adalah salah satu kisah penulis yang fenomenal. Bagaimana Zodiac mengirim surat ke Kantor surat kabar untuk mengabarkan kegiatan membunuhnya, bagaimana dia membuat banyak orang penasaran melalui tulisannya, siapa korban berikutnya, bagaiman caranya membunuh, dan nama pena ‘Zodiac’ yang dia pakai membuat banyak orang penasaran. Lalu polisi yang menyelidiki Zodiac melalui tulisan tangannya. Tulisan.

Menulis itu sangat membebaskan, memang ada tauran-aturan menulis dalam bahasa Indonesia, tapi aturan-aturan itu tidak membatasi imajinasi dan kata-kata dalam tulisan itu. Aturan-aturan itu, hanya sebatas aturan penulisan, aturan itu justru mempercantik tulisan. Jarang ada aturan yang tidak membatasi. Menurut saya menulis itu membebaskan, karena dalam satu topik, orang-orang bisa menuliskan hal itu dari berbagai sisi, sesuai bagaimana imajinasinya bermain.


Novidia
09 pm
@Rumah Hajir
 

0 komentar:

Posting Komentar